13/09/2010

Kisah seorang sahabat

Ada seorang teman yang seumur hidupnya selalu mencoba menjadi teman yang baik.
Namanya Sky.
Dia adalah anak biasa.
Tidak pintar, tidak juga bodoh.
Tidak kaya, tidak juga miskin.
Benar-benar seorang yang biasa.

Sky yakin bahwa semua orang berhak memiliki teman.
Entah ia kaya atau miskin. Entah bangsawan atau rakyat jelata.
Oleh karena itu, dengan kesederhanaannya dia mencari seorang teman, dan berharap kebaikan darinya.

Suatu hari ia bertemu seorang teman, Sea.
Sea adalah anak yang rupawan dan baik hati.
Sky dengan ramah menyapanya.
Hingga akhirnya berbincang, bercerita, dan berbagi.

Bagai cerminan, kepribadian mereka sungguh mirip.
Pola pikir, hobi, warna kesukaan, dan banyak hal lain.
Sky dan Sea berteman atas dasar persamaan yang mereka miliki.

Suatu ketika Sky kecewa atas Sea.
"Mungkin mood-nya sedang tidak bagus," pikir Sky.
Dia kecewa lagi.
"Mungkin dia sedang menghadapi masalah berat," pikir Sky.
Kecewa lagi.
"Mungkin aku hanya kurang memahaminya," pikir Sky.

Sering kali Sky dikecewakan oleh Sea.
Dan sesering itu pula dia berusaha menjadi orang yang lebih baik.

Sampai suatu ketika Sky benar-benar dikecewakan oleh Sea.
Sky pergi meninggalkan Sea. Bukan untuk menjauh, tapi untuk memahami apa yang salah pada dirinya sehingga Sea bisa sebegitunya memperlakukan dirinya.

"Aku butuh kamu, Sky," ucap Sea.
Mudah sekali Sea meluluhkan hati Sky. Sky kembali dengan pikiran yang lebih dewasa, hanya demi Sea.

Mereka kembali berteman. Namun hambar.
Sky lelah. Lelah akan perilaku Sea. Sea tidak pernah merubah sifat buruknya.
"Apakah aku harus mengundurkan diri sebagai temannya? Aku rasa aku tak sanggup menyesuaikan diri dengan keinginan Sea."

Waktu berjalan, Sea menemukan teman baru.
Sea lupa dengan Sky. Dengan semua kenangan yang dulu mereka ciptakan bersama.

Sky sedih. Menyesalkan perasaan sayangnya yang telah diberikan kepada orang yang salah.
Namun dia tidak pernah membenci Sea. Sama sekali.
Menurutnya Sea adalah bagian dari hidupnya. Sea membuatnya menjadi lebih dewasa.
Dan Sky sangat berterimakasih akan hal itu.

"Mengapa kau harus bersedih? Apa kau tidak malu dengan namamu? Sky artinya langit. Ibumu sengaja memberikan nama ini agar hati dapat selapang langit biru saat mengahadapi hal-hal seperti ini. Sea hanya tak tahu betapa berharganya dirimu. Dan satu hal yang perlu kau ingat, pertemanan itu tidak hanya membutuhkan persamaan namun pemahaman dan perbedaan itu bahkan lebih indah jika kau tau cara menyelaraskannya," ucap Star, sahabat sejati Sky.

No comments:

Post a Comment